Si Mocca
Halo dan selamat malam para bloggers setia..

Sudah hampir sewindu gue sama sekali nggak nyentuh blog ini (Udah kek lagu Tulus aje ye :D). Entah kenapa sejak merantau ke kota sebelah buat ngelanjutin SMA disana, rasanya waktu buat nyentuh blog ini amat sangat berkurang. Terlebih tugas dan segala tetek bengeknya emang dituntut untuk gue yang dulunya duduk di kelas unggulan di SMA.



Well, pada akhirnya gue malem ini nggak sengaja sekaligus iseng ngetik "blogger" di mesin pencarian informasi seluruh dunia dan mendapati blog gue terbuka dengan sendirinya. Dengan kegabutan yang ada di kamar kost ini, gue putusin buat ngepost ala kadarnya dengan judul yang cukup aneh pula buat ngebangkitin semangat menulis gue lagi. Meski gue sebnernya nggak pernah tau, siapa, kapan, dimana, bahkan adakah orang lain yang baca setiap postingan blog gue ini. But, yeah I still think this blog just for my diary only !.

Berbicara kaleidoskop SMA kemaren, rasanya nggak bakal lepas dari yang namanya perasaan campur aduk di setiap memorinya. Mulai dari perasaan seneng punya temen baru sampe perasaan sakit ditendang dari belakang sama sahabat sendiri. Masuk di kelas unggulan SMA yang cukup terkemuka di Pamekasan membuat gue jadi lebih pasif dan hanya menjadi siswa kutu buku. Bersaing dengan teman-teman seMadura dengan IQ berbeda-beda (bahkan mungkin jauh diatas gue). membuat gue lebih sering duduk, ambil buku, dan mulai fokus belajar. Karena meskipun SMA gue sebenernya masih kalah kalo lo mau bandingin sama SMA - SMA di Jawa, tapi sekolah gue masih menjadi primadona di kalangan anak-anak Madura yang mengharapkan pendidikan lebih baik kala itu.

Bagaimana tidak, proses seleksi yang begitu ketat dan hampir seluruh pesertanya datang dari semua sudut di Madura membuat sekolah gue menjadi sekolah idaman orang tua se Madura (Oke ini cukup Alay). Memperebutkan 1 kelas unggulan dengan total siswa hanya 32 orang saja. Orang-orang tersebutlah yang nantinya bakal "dikerap" buat menghasilkan prestasi-prestasi yang membanggakan sekolah (katanya). Nggak usah lo tanya nama SMA gue apa, karena tanpa lo nanya pun gue yakin lo udah paham. Intinya sekolah gue membagi sistem Unggulan Reguler yang menurut gue merupakan sistem bom bunuh diri. Punya 2 kelas unggulan yang disebut Unggulan Utama dan Unggulan Pendamping serta hampir 5 kelas reguler.

Emang sih setiap sistem itu ada kelemahan dan kelebihannya, termasuk juga sistem unggulan reguler di sekolah gue. Kelebihannya jelas, masuk di kelas unggulan buat gue bisa lebih berprestasi. Tapi kelemahannya, baik unggulan dan reguler pada akhirnya tidak terjalin hubungan yang begitu akrab. Terlebih siswa-siswi unggulan yang harus bersama selama 3 tahun dan kelas terpisah cukup jauh dari kelas reguler, membuat siswa siswi kelas unggulan cukup mati kuku dan tidak punya gairah buat sekedar maen bareng sama siswa siswi reguler. Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah setelah menjadi alumni, gue bener-bener ngerasain adanya sistem bom bunuh diri itu, jadi bener-bener kerasa. Pasalnya, Keluarga Alumni yang emang awalnya kebentuk atas inisiasi anak unggulan terdahulu menjadi tonggak terbentuknya perpecahan baru. Alumni dari kelas reguler merasa seluruh proker yang dimiliki Keluarga Alumni adalah proker milik alumni unggulan MESKIPUN brand Keluarga Alumni telah dirubah dari yang sebelumnya Keluarga Alumni Unggulan menjadi Keluarga Alumni saja. Hal ini ngebuat gue jadi kelabakan saat mengurus proker alumni. Mana yang harus menyatukan temen-temen reguler, mana yang harus berkiprah pula di lapangan.

Ya,. menurut kacamata gue, sistem itu TIDAK BENAR-BENAR BAIK.

Ada banyak hal yang bakal gue tuang ditulisan-tulisan selanjutnya, terutama perjalanan masa putih abu-abu gue yang seluruhnya bisa dibilang flat dan berakhir dengan kesengsaraan. So, buat lo semua yang baca, tetep stay tune di blog ini. Malem ini cukup bahas sekolah putih abu-abu gue dan opini gue tentang sistem di dalamnya. Emang sih postingan kali ini menurut lo semua pasti nggak menarik. YA NAMANYA BARU BANGUN DARI KUBUR ! jadi, gue saranin lo semua sabar aja haha. Postingan selanjutnya gue bakal mulai mendongeng satu persatu masa putih abu-abu gue mulai dari ingusan sampe nantinya gue JADI ALUMNI dan masuk ke perguruan tinggi.

SO, STAY TUNE DUDE !
Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar